Bisnis, Jakarta -Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan menyelenggarakan Kongres Teknologi Nasional (KTN) 2017 pada 17-19 Juli mendatang. Kongres ini akan mempertemukan pemerintah, BUMN, swasta, maupun para pakar internasional untuk mempersiapkan rekomendasi teknologi bagi pembangunan nasional.

Baca: Drone Buatan BPPT Sukses Terbang 7 Jam Tanpa Henti

"Inovasi dan layanan teknologi itu selayaknya untuk kemaslahatan masyarakat. Sesuai tema tahun ini, daya saing dan kemandirian teknologi  yang menjadi kunci," ujar Deputi Kepala Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material BPPT, Hammam Riza di Gedung BPPT, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Juni 2017.

Kongres tahun ini akan difokuskan pada tiga bidang, yakni Teknologi Kesehatan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Teknologi Transportasi. Peserta akan menggodok rekomendasi di bidang-bidang tersebut untuk membantu pemerintah menjalankan Agenda Nawacita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahap III 2015-2019.

KTN 2017 untuk bidang teknologi kesehatan akan meluncurkan outlook kesehatan, membahas terkait arah kebijakan pemerintah dalam pengembangan dan kemandirian industri farmasi nasional, penguatan inovasi teknologi dalam pengembangan industri biofarmasi nasional, serta penguatan inovasi teknologi dalam pengembangan industri alat kesehatan nasional.

Kemudian untuk Bidang TIK, materi penting yang akan dibahas adalah pengamanan infrastruktur TIK kritis dan data pemerintahan, TIK Untuk sistem transportasi, serta inovasi TIK dalam mendukung kemandirian pengamanan data dan informasi.

Selanjutnya di bidang transportasi, juga akan dilakukan pembahasan mendalam dalam hal kebijakan transportasi untuk konektivitas dan logistik nasional, Reaktualisasi dan revitalisasi peran perkeretaapian dalam transportasi nasional, Inovasi teknologi transportasi untuk mendukung konektivitas dan logistik nasional serta tantangan dan peluang transportasi perkotaan.

Dalam KTN yang pertama, ujar Hammam, menghasilkan rekomendasi di bidang pangan, energi, dan maritim. Ia mengakui memang belum ada terobosan besar dari pemangku kepentingan pasca diberikannya rekomendasi.

Baca: BPPT-GE Kembangkan Teknologi Jaringan Listrik Pintar

"Kami mengharapkan, KTN jadi tempat kita melakukan cross check, apa saja yang harus kita kejar, supaya pertumbuhan ekonomi melalui inovasi teknologi bisa tercapai," jelas Hammam.

AGHNIADI | SETIAWAN ADIWIJAYA