Gaya, Jakarta - Mengabadikan masa-masa tumbuh kembang anak dalam keluarga bisa dilakukan melalui jepretan kamera foto. Apalagi kamera saat ini bukan lagi semata barang elektronik yang ‘wah’. Tak harus menggunakan kamera profesional DSLR yang harganya masih tergolong mahal. Tapi bisa menggunakan kamera saku, bahkan kamera pada handphone yang notabene dimiliki banyak orang.
Tak heran, pasangan suami istri yang telah dikaruniai anak lebih mudah merekam momen tumbuh kembang anaknya setiap saat. Bisa dengan menyewa jasa fotografer atau bisa juga memotret sendiri. “Dan momentum itu tak hanya ketika anak lahir. Tetapi bisa dimulai sejak ibu hamil,” kata Iwan Christianto saat berbagi cerita dalam acara Ngobrol Santai Tips Trik Memotret Momen Tumbuh Kembang Anak dengan tema “Menjadikan Foto Sebagai Kenangan” di Tirana House Yogyakarta, Sabtu, 17 Juni 2017.
Iwan bersama istrinya, Faza Irma adalah pemilik Studio Irma Foto & Fotologika di Batam. Menurut dia, memotret ibu yang tengah mengandung bisa dilakukan dengan menjadikan ibu sebagai obyek tunggal. Bisa juga ibu bersama ayah, misalnya posisi ayah tengah mencium perut ibu yang membuncit atau perut ayah yang diadu dengan perut ibu. Atau pun ibu hamil tengah membaca buku berisi menu nutrisi untuk kehamilan atau ibu hamil berdiri dengan latar belakang pernak pernik bayi.
“Yang terpenting, fokusnya pada perut ibu yang membesar,” kata Iwan yang memilih pensiun dini dari perusahaan minyak bumi dan gas untuk menjalankan bisnis fotografinya.
Kemudian dilanjutkan dengan memotret proses kelahiran bayi atau pun ketika bayi telah lahir. Faza mengingatkan agar fotografer atau keluarga yang memotret mematuhi kode etik fotografi. Misalnya, tidak memotret secara vulgar yang menampakkan payudara ibu ketika bayi tengah dipeluk di dadanya untuk mencari puting susu ibunya. “Fotografer harus bisa memotret dari sisi lain sehingga payudara ibu tidak terlihat,” kata Faza.
Untuk memotret bayi yang berusia tiga bulan ke bawah, Faza menyarankan untuk tidak menggunakan infra merah atau pun lampu blizt saat mengoperasikan kamera foto. “Karena mata bayi masih sangat rentan,” kata Faza yang tengah melanjutkan kuliah S2 Psikologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Posting Komentar