Gaya, Jakarta - Belakang ini, marak dibicarakan tentang terapi hormon untuk mengatasi ketidaksuburan atau sperma yang berkualitas. Terapi hormon dilakukan
dengan cara menambahkan hormon dari luar tubuh jika hormon yang mengatur fungsi reproduksi dalam tubuh  mengalami gangguan.

Terapi hormon dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Pada laki-laki terapi tersebut berfungsi untuk meningkatkan kualitas sperma. Adapun untuk perempuan, terapi hormon berguna untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan folikel yang terdapat di indung telur.

Bagi mereka yang takut akan jarum suntik, terapi hormon tentu bukan pilihan yang tepat. Selain itu, terapi hormon juga memiliki efek samping yang harus dipikirkan matang-matang sebelum melakukannya. Alih-alih memutuskan untuk melakukan terapi hormon, mengapa tidak mengonsumsi beberapa makanan sehat di bawah ini yang dipercaya mampu meningkatkan kualitas sperma dan menjaga kesuburan.

Anggur
Tahukah Anda jika buah anggur dapat menghasilkan sperma yang lebih aktif. Dengan kata lain, sperma dapat berenang secara maksimal pada saat proses pembuahan. Mengonsumsi buah anggur merah secara rutin, terutama saat sarapan dan makan malam setidakny 500 gram sehari dapat meningkatkan kadar testosteran sekaligus motilitas epididymal (kemampuan sperma untuk berenang). Menurut peneliti asal Cina, kulit buah anggur yang mengandung senyawa resveratrol membantu pembentukan sperma agar lebih kuat.

Ikan tuna
Aroma ikan tuna mungkin tidak ideal untuk dikonsumsi saat kencan pertama, namun kandungan vitamin D dalam sepotong tuna mampu meningkatkan testosteron hingga 90 persen. Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Graz Medical University, Austria menemukan bahwa satu potong tuna merah mengandung 100 persen RDA (vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh).

Buah delima
Makanan sehat ketiga yang dapat Anda andalkan untuk meningkatkan kualitas sekaligus performa sperma ialah buah delima. The International Journal of Impotence Research melaporkan bahwa 47 persen laki-laki impoten mengaku kondisinya berangsur-angsur membaik setelah mengonsumsi segelas jus buah delima kaya anti-oksidan.

Daging rusa
Pecinta daging pasti senang mendengar hal ini. Jika biasanya Anda rutin mengonsumsi daging ayam, daging sapi, atau  ikan, kini saatnya beralih pada daging rusa. Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Utah menemukan bahwa kandungan lemak dalam daging rusa mampu meningkatkan produksi testosteron hingga 14 persen.

Bawang putih
Meski aromanya tidak sedap, nyatanya, senyawa allicin dalam satu siung bawang putih mampu menurunkan kadar hormon stres bernama cortisol. “Corisol dan testosteron berkompetisi satu sama lain untuk dapat melewati sel-sel dalam otot. Oleh sebab itu, kurangi kadar cortisol dengan memaksimalkan kerja testosteron,” ujar Alan Gordon, seorang pakar sekaligus konsultan nutrisi dari Inggris.

Madu
Madu mengandung senyawa boron yang erat kaitannya dengan produksi testosteron. Selain kaya akan boron, madu juga kaya akan nitric oxide. “Keduanya memperbesar pembuluh darah sehigga memudahkan laki-laki untuk berereksi. Konsumsi setidaknya 4 sendok teh madu dalam sehari untuk meningkatkan kandungan nitric oxide dalam tubuh hingga 50 persen,” ujar Gordon.

Susu
Para peneliti dari University of Pittsburgh menemukan bahwa kandungan lemak dalam segelas susu memiliki cukup banyak estrogen. Kandungan amino acid dalam estrogen meningkatkan produksi hormon anabolic yang berfungsi untuk membentuk otot dan menghancurkan lemak.

Telur
“Dahulu, kuning telur dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi testosteron, bukan ditakuti karena mengandung kolesterol seperti sekarang ini,” ujar Kim Pearson, seorang pakar nutrisi di London, Inggris. Masih takut kolesterol kuning telur? Para peneliti dari University of Connecticut menemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi bahkan hingga 3 butir telur sehari tidak menunjukkan gelaja peningkatan kadar kolesterol dalam tubuhnya.

Kubis
Kubis atau kol mengandung senyawa kimia bernama indole-3-carbinol yang berguna untuk membersihkan saluran peredaran darah dari hormon-hormon yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Para peneliti dari Rockefeller University sangat merekomendasikan laki-laki untuk mengonsumsi setidaknya 500 gram kubis sehari agar sperma yang dihasilkan jauh lebih berkualitas.

MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI