Ramadan, Jakarta - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty mengatakan mudik migran adalah ritual pulang kampung bagi warga perkotaan ke kampung halaman.

"Momennya, menjelang Lebaran seperti hari ini," kata Surya ketika membuka acara mudik gratis di lapangan kantor BKKBN Jakarta, Senin, 19 Juni 2017.

Menurut Surya tujuan dari mudik gratis yang diadakan BKKBN adalah untuk membantu mengurangi beban penduduk migran yang ingin mudik dan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.

Sejak lima tahun lalu, BKKBN melakukan kegiatan mudik gratis. Untuk tahun ini, kata Surya, bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-24.

Pada mudik gratis 2017, BKKBN menurunkan 15 bus dengan jumlah peserta mudik sebanyak 936 orang. Tujuan pemudik adalah ke Majalengka, Madiun, Pacitan, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Purworejo, Wonosobo, dan Semarang.  

"Sementara masih di sekitaran Pulau Jawa saja," kata Surya.

Ketua Panitia Mudik Gratis BKKBN, Sugiono mengatakan pemilihan calon pemudik gratis BKKBN dilakukan melalui seleksi ketat. Mereka harus memiliki kartu ber-KB, jumlah anak maksimal 2 orang, menunjukkan KTP, kartu keluarga, domisili, terdata sejak 2015, dan menunjukkan surat keterangan pra sejahtera.

"Untuk pemudik termuda berusia 8 bulan dan tertua usia 72 tahun," ujar Sugiono.

Calon pemudik harus berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Sumarno, warga Kampung Asem yang ikut mudik gratis BKKBN tujuan Solo mengaku senang adanya mudik gratis tersebut.  

"Saya sudah empat kali ikut mudik gratis yang diadakan BKKBN," katanya.

Sunarno menuturkan, sebelumnya ia bersama keluarga ikut mudik gratis yang dilaksanakan Jasa Raharja maupun dari partai politik.  "Tapi, sekarang kayaknya, nggak ada lagi mas."

ALBERT ADIOS GINTINGS